logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊImpor Beras Berpotensi Kian...
Iklan

Impor Beras Berpotensi Kian Longgar Tanpa Revisi HPP

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/PAM9Q8HdVteBcTw0LViANlwhkUc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F70469370_1537541801-1.jpg
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Warga membeli beras jenis IR 64 di salah satu tempat penggilingan padi di Desa Tambak, Mojosongo, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (21/9/2018). Harga jual beras tersebut di tingkat penggilingan padi relatif stabil, yakni Rp 9.600 per kilogram.

JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah belum berniat merevisi aturan harga pembelian gabah/beras meski angkanya dinilai semakin tidak relevan. Tanpa revisi harga pembelian pemerintah atau HPP, target pengadaan beras oleh Perum Bulog diperkirakan semakin sulit dicapai, tercermin dari realisasi yang terus turun. Risikonya, potensi impor beras semakin longgar.

Ketentuan HPP masih mengacu pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 5 Tahun 2015 yang berlaku sejak Maret 2015. Dalam aturan itu, harga gabah kering panen (GKP) di tingkat petani ditetapkan Rp 3.700 per kilogram (kg). Sementara harga GKP di lapangan sebagian besar lebih tinggi.

Editor:
Bagikan