logo Kompas.id
›
Utama›Menembus Posisi Setara di...
Iklan

Menembus Posisi Setara di "Berugak"

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/P3ibf7NjDh4_N35SYchd5wUqf2c=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F20181006son1_1538836376.jpg
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Ibu-ibu anggota Sekolah Perempuan di Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat berkumpul dan berbicara tentang sekolah perempuan di sebuah berugak yang ada di tengah pemukiman mereka di Dusun Segenter, Kamis (26/7/2018). Berugak merupakan tempat berkumpul masyarakat setempat sekaligus berfungsi sebagai tempat acara adat musyawarah persiapan perkawinan.

Mewujudkan kesetaraan dan keadilan jender merupakan salah satu komitmen Indonesia dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.  Di  desa-desa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, sejumlah ibu rumah tangga menjadi pelopor gerakan kesetaraan jender, dan  menembus  adat dan tradisi yang  merugikan perempuan.

Hingga tahun 2013,   Saraiyah (47) dan puluhan ibu di Desa Sukadana, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, hanya berperan sebagai ibu rumah tangga. Namun, empat tahun terakhir hidup mereka berubah. Tak hanya mengurus rumah tangga dan merawat anak,  ibu-ibu tersebut hadir memberi warna baru dalam kehidupan masyarakat di daerahnya, setelah mereka bergabung dalam Sekolah Perempuan di desa tersebut.

Editor:
Bagikan