logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊBeratnya Perjalanan Darat...
Iklan

Beratnya Perjalanan Darat Palu-Poso

Oleh
Iwan Santosa
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oSAt1wJb-vWXm_elM2-fqKMp3cU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F10%2F70991478_1538580373.jpg
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Jalan Trans-Sulawesi, yang menghubungkan Palu dengan Tolitoli, terputus karena tertutup longsoran tanah di Desa Enu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (3/10/2018). Longsor tersebut dipicu gempa bumi. Hanya motor yang bisa melewati jalan tersebut.

Dalam kondisi normal, jalan nasional Palu-Poso yang membentang sejauh 210 kilometer ditempuh dalam sembilan jam pada malam hari. Jalanan tersebut menembus pegunungan serta sering diapit tebing terjal dan longsor yang sering terjadi di daerah patahan bumi tersebut.

Sebelum bencana gempa bumi dan tsunami menimpa Palu-Donggala, Kompas sempat bepergian pada tahun 2017 menyusuri jalan darat Palu-Parigi-Poso yang baru saja terkena dampak gempa dan tsunami di Palu dan Parigi. Saat itu, Kompas bepergian bersama Satgas Intel dari Satgas Tinombala dari unsur TNI yang beberapa waktu sebelumnya melumpuhkan Barok alias Rangga, pentolan teroris Poso yang menggantikan Santoso.

Editor:
Bagikan