Walau Perang Berkecamuk, Gamal Terus Membuat Film
Pada malam pemutaran perdana film “10 Days Before the Wedding” awal September silam, sutradara Yaman, Amr Gamal, gelisah. Ia deg-degan menunggu apakah akan ada orang yang mau datang untuk menonton filmnya. Ternyata, ada banyak penonton yang datang. Bahkan, kursi selalu penuh setiap kali film diputar. Padahal, filmnya diputar di gedung pertemuan di Aden, Yaman selatan, yang disulap menjadi bioskop darurat. Gamal tak menduga warga Aden antusias menonton film, meski Yaman sedang dilanda perang.
Setiap malam, aula gedung pertemuan selama lebih dari satu pekan dipenuhi orang dewasa dan anak-anak setelah mereka membeli camilan berondong jagung di depan bioskop darurat itu. Layar yang digunakan hanya layar proyektor biasa. “Ketakutan terbesar kami adalah tidak akan ada orang yang datang menonton karena masyarakat sedang ketakutan. Hal ini di luar dugaan,” kata Gamal setelah pemutaran.