logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSindoro-Sumbing Perlu Bom Air
Iklan

Sindoro-Sumbing Perlu Bom Air

Oleh
REGINA RUKMORINI
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8QMErUO0One1_BgmAM6pNbUaxCw=/1024x576/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2F20180908_KEBAKARAN-HUTAN_A_web-4.jpg
ANTARA FOTO/ANIS EFIZUDIN

Asap mengepul dari kebakaran hutan gunung Sindoro difoto dari Desa Sigedang, Kejajar, Wonosobo, Tengah, Sabtu (8/9/2018). Kebakaran terjadi sejak Jumat (7/9) siang di lahan hutan dan ilalang yang berada pada petak 7B area Perhutani KPH Kedu Utara, Canggal, Candiroto, Temanggung dan masih dalam proses pemadaman oleh Perhutani, BPBD dan masyarakat.

TEMANGGUNG, KOMPAS - Api kebakaran di kawasan hutan lindung Gunung Sindoro dan Sumbing, Jawa Tengah, kian tak terkendali dan terus meluas melintasi wilayah. Satu-satunya solusi yang dianggap paling tepat adalah dengan bom air.

Api mulai muncul dari kawasan puncak Gunung Sindoro di Resor Pemangku Hutan (RPH) Kwadungan Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Jumat (7/9/2018) pagi. Sempat padam Jumat petang, api kembali muncul dan  merambat di RPH Sigedang, BKPH Wonosobo, Sabtu (8/9/2018). Minggu esoknya, api kembali berkobar di wilayah Kabupaten Temanggung. Api meluas dan hingga Selasa (11/9/2018) petang belum berhasil dipadamkan.

Editor:
Bagikan