logo Kompas.id
UtamaSaat Dana Desa "Mengikat"...
Iklan

Saat Dana Desa "Mengikat" Petani Bertahan di Kampung

Oleh
Winarto Herusansono
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/3POh7gJqk3a3X1eT0DGe0pvHJCc=/1024x678/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2FDSC_6392-1971x1305.jpg
KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO

Pada musim kemarau ini, petani Abdullah (70), petani di Desa Boto, Bancak, Kabupaten Semarang, memilih menggembala kambing di embung Penggung yang sudah kering. Abdullah tidak menggarap sawahnya akibat kekeringan

Saban musim kering tiba, para petani di desa-desa pelosok Jawa Tengah biasanya berbondong-bondong ”menyerbu” kota demi mencari nafkah sementara. Namun, sejak ada dana desa, hal itu berubah. Mereka ”terikat” tinggal di kampung, menjadi tukang dan buruh untuk proyek-proyek padat karya bersumber dana desa.

Menyusuri Desa Boto, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Selasa (11/9/2018), beberapa petani terlihat sedang bekerja. Mereka tidak mengolah sawah, tetapi menjadi tukang bangunan untuk infrastruktur kampung. Hamparan lahan sawah dibiarkan kering dan gersang.

Editor:
Bagikan