logo Kompas.id
UtamaCendera Mata dari Masa 290...
Iklan

Cendera Mata dari Masa 290 Juta Tahun Lalu

Oleh
Ayu Sulistyowati
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/nfd5yEFS2DwskxWejPmv9H6_Rd0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2FIMG_0640.jpg
KOMPAS/AYU SULISTYOWATI

Seorang peneliti dari Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperlihatkan salah satu fosil flora ”Jambi Flora”, di Sungai Mengkarang, Kabupaten Merangin, Jambi, April 2018. Fosil ini berupa potongan pohon Araucarioxylon yang hidup sebagai pohon pantai 290 juta tahun lalu.

Wujudnya menyerupai batu. Tetapi, benda tersebut bukanlah batu, melainkan fosil kayu pohon. Pohon yang dikenal dengan nama Latin Araucarioxylon. Meski tak lagi utuh, fosil pohon ini bagai  cendera mata sekaligus saksi. Para ahli geologi dunia lalu tahu kehadirannya adalah bagian dari mosaik flora Eropa dan Asia.

Hidup utuh sebagai pohon pantai Pulau Cathaysia, di masa Parem Awal, sekitar 290 juta tahun lalu. Mengapa berada di Jambi? Di situ cerita mosaik Pulau Sumatera dimulai.

Editor:
Bagikan