Iklan
Tentang Pembentukan Kaldera
Semua berawal dari letusan dahsyat Gunung Krakatau di bulan Agustus tahun 1883 dan meninggalkan diameter kaldera 8 kilometer. Setelah letusan mereda, Pemerintah Hindia Belanda mengirimkan ahli geologinya, RDM Verbeek, untuk meneliti dan menganalisis bagaimana letusan besar itu terjadi.
Melalui terbitan majalah ilmiah Nature, pada 22 Oktober 1885, hasil kajian Verbeek dimuat dengan tulisan berjudul Krakatau. Tulisannya berhasil memenuhi harapan banyak pihak, terutama munculnya konsep collapse caldera (kaldera runtuhan atau amblesan). Sejak itu, kajian kaldera dari ahli seluruh dunia pun berkembang pesat.