logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMenanti Janji Perbaikan Data...
Iklan

Menanti Janji Perbaikan Data Pangan

Oleh
MUKHAMAD KURNIAWAN
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OiWNUdZ04Sk83ZY5PX4WdoWWgew=/1024x725/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F08%2Fkompas_tark_11128451_24_0.jpeg
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Ilustrasi _ Para petani di Desa Pekabatta, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, memanen padi secara bergotong-royong, beberapa waktu lalu.

Seperti tinggal menunggu waktu, izin impor beras tahap III akhirnya terbit juga. Pemerintah tak ingin mengambil risiko soal stok pangan. Kementerian Perdagangan mengizinkan Perum Bulog mengimpor 1 juta ton beras tambahan dari luar negeri untuk memperkuat stok beras pemerintah. Dengan demikian, total kuota impor telah mencapai 2 juta ton tahun ini, dan selama Januari-Juli 2018 telah terealisasi 1,18 juta ton.

Perdebatan soal perlu tidaknya impor pun menyeruak kembali. Seperti pita kaset usang yang diputar lagi. Satu pihak menilai pemerintah tidak perlu impor karena produksi dalam negeri dinilai cukup. Sementara di sisi lain menganggap perlu karena khawatir harga bahan pangan pokok itu bergejolak lagi. Kekhawatiran yang terbukti di akhir tahun 2015 dan awal tahun 2018.

Editor:
Bagikan