Iklan
Patung-patung Jakarta
Waktu itu sekitar tahun 1965, situasi ekonomi terpuruk. Masyarakat hidup susah. Rakyat banyak yang terpaksa antre beras untuk mengisi perutnya.
Tersebutlah Patung Dirgantara atau dikenal sebagai Patung Pancoran di Jalan Gatot Subroto. Patung itu berdiri kokoh dengan tangan, konon, seperti menunjuk ke arah Lapangan Banteng dan berkata “Itu berasnya di sana…!” Namun, di Lapangan Banteng, Patung Pembebasan Irian Barat mengangkat kedua tangannya. “Berasnya sudah habis !”