Iklan
Mengenal Suku Anak Rawa di Siak, Riau
Alkisah pada masa lalu terjadi perang saudara dalam satu komunitas adat yang menempati wilayah pesisir timur Pulau Sumatera yang berbatasan dengan Selat Rangsang, Kepulauan Meranti, Riau. Perang berdarah dipicu oleh kelakuan sebuah keluarga yang menyembunyikan hati babi hasil buruan di hutan, hanya untuk konsumsi kerabat sendiri. Padahal, dalam aturan adat, hati babi buruan wajib dibagikan kepada seluruh anggota komunitas.
Pelanggaran aturan adat itu memicu perkelahian dan pertumpahan darah. Seluruh warga akhirnya saling bunuh sehingga tiada orang yang hidup di kampung itu. Terjadi peristiwa βlancur darahβ atau darah mengalir dan βleleh rawaβ menggenangi rawa.