logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊAl-Anshor, Masjid Pendatang
Iklan

Al-Anshor, Masjid Pendatang

Masjid al-Anshor tidak bisa dilepaskan dari sejarah bermukimnya para pendatang, yakni orang-orang Moor di Batavia. Hingga kini, kebiasaan pendatang masih terasa di sekitar masjid ini.

Oleh
Windoro Adi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/9q_Jb8I17bZuPpgXLXrdsya3eDY=/1024x1536/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F06%2F20090413ags1.jpg
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Kawasan Tua PekojanWarga sholat dhuhur di Masjid Al Anshor di salah satu gang sempit di Jalan Pengukiran 2, Kelurahan Pekojan, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Senin (13/4/2009). Sejarawan Adolf Heuken dalam buku Historical Sites of Jakarta menyebutkan, kawasan Pekojan merupakan pusat komunitas kaum Koja dari India pada abad 17-18 Masehi. Masjid tersebut didirikan pada tahun 1648 oleh warga asal Malabar, wilayah pantai timur India. sayangnya, tidak banyak jejak bangunan asli yang tersisa.

Masjid al-Anshor. Letaknya di Jalan Pengukiran II, Pekojan, Tamansari, Jakarta Barat. Masjid yang bangunan aslinya berukuran 10x10 meter persegi ini berdiri di tengah pusaran sejarah perkembangan Islam di Batavia (Batavia 1740: Menyisir jejak Betawi, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2010).

Kini masjid yang didirikan orang Moor (kaum muslim dari Gujarat, Hejaz, dan Bengali, India) tahun 1648 ini menjadi masjid tertua yang masih berdiri di Jakarta, setelah Masjid Jayakarta dan Kota Jayakarta dibumihanguskan pasukan Gubernur Jenderal VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) Jan Pieterszoon Coen, 28-30 Maret 1619.

Editor:
Bagikan