logo Kompas.id
UtamaSiklus Perkawinan Anak yang...
Iklan

Siklus Perkawinan Anak yang Tak Kunjung Berakhir…

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/oKbv66fzvKllwE5Mra2ZRraOpA4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F05%2FSON-C.jpg
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Komunitas Lentera Perempuan Mandar dan sejumlah aktivis mahasiwa di Kabupaten Majene dan Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat menggelar aksi stop perkawinan anak di Majene, Rabu (9/5/2018).

Hari hampir senja, sekitar pukul 17.30, Rabu (9/5/2018), seorang perempuan bertubuh kecil melintas di jalan desa, di wilayah pegunungan perbatasan Kabupaten Polewali Mandar dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Ia berjalan tertatih-tatih, karena membawa kayu bakar dan rumput di punggungnya.

Sore itu, perempuan yang bernama Hasnawati (40), warga Dusun Bung, Desa Kalumammang, Kecamatan Alu, Kabupaten Polewali Mandar baru kembali dari kebun. Berhenti sejenak ketika disapa Kompas, Hasnawati mengungkapkan suka duka menjadi ibu rumah tangga di desa. Bertani adalah satu-satunya pilihan ketika dia dinikahkan orangtuanya pada usia anak-anak, selepas sekolah dasar.

Editor:
Bagikan