logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMerintis Konsorsium Riset...
Iklan

Merintis Konsorsium Riset melalui Pusat Unggulan Riset

Oleh
Yuni Ikawati
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/zPcygrRVTm9VlAkSl9gdMUZdIGc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2Fkompas_tark_24015168_53_0.jpeg
KOMPAS/JOHANES GALUH BIMANTARA

Pemulia tanaman Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (PAIR Batan), Soeranto Human, memeriksa pertumbuhan sorgum dari kultur jaringan di Laboratorium Kultur Jaringan PAIR Batan, Rabu (15/6/2016), di Pasar Jumat, Jakarta Selatan. Sorgum dalam tabung-tabung itu sudah diradiasi dengan sinar gama menggunakan beragam dosis penyinaran.

Tingkat keberhasilan hilirisasi invensi menjadi inovasi di industri di Indonesia masih rendah, baru sekitar 3-5 persen. Penyebabnya antara lain karena keterkaitan antara lembaga penelitian dan industri sangat lemah.

Sejumlah kendala menghadang riset teknologi untuk menghasilkan inovasi yang digunakan industri hingga produknya bernilai tinggi dan laku di pasaran. Kendala itu, mulai dari minimnya sumber daya manusia yang handal dari tingkat trampil hingga yang menguasai teknologi, ketiadaan infrastruktur di bidang riset dan di industri, serta tak tersedia dana yang memadai, juga tiadanya dukungan regulasi dan manajemen yang kondusif. Belum lagi persaingan pasar juga ketat.

Editor:
Bagikan