logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKematian Warga Sumba Jadi...
Iklan

Kematian Warga Sumba Jadi Masalah, Polisi Harus Terbuka

Oleh
Kornelis Kewa Ama
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/ymssmIa2JOfC4ws05pWSQms-46I=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F20180430kor10-warga-sumba.jpeg.jpg
KKOMPAS/KORNELIS KEWA AMA

Beberapa warga Desa Patiala Bawah, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, NTT, sedang berjaga di lahan yang disengketakan ketika mendengar ada tim dari BPN dan aparat keamanan melakukan pengukuran di lahan itu. Di kawasan pesisir itu, sesuai rencana, akan dibangun hotel oleh pengusaha dan warga sekitar dipekerjakan di dalamnya. Kerusuhan terjadi pada Rabu (25/4/2018) saat warga mempertanyakan status tanah dan kepemilikan sah lahan itu kepada Pemkab Sumba Barat dan aparat keamanan.

WAIKABUBAK, KOMPAS β€” Kematian Poro Duka (40), warga Desa Patiala Bawah, Kecamatan Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur, 25 April 2018, saat menggelar aksi protes pengukuran lahan di desa itu masih menjadi soal. Polisi harus menjelaskan secara transparan sebab kematian Poro Duka.

Ahli forensik dilaporkan sedang mendalami kematian Poro Duka. Sampai Senin (30/4/2018), belum ada kesimpulan apa penyebab kematian Poro Duka. Namun, ada dugaan telah terjadi salah prosedur dalam penanganan oleh aparat kepolisian di lapangan meski hal itu dibantah polisi.

Editor:
Bagikan