logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊHanya Ada Penyesalan Ketika...
Iklan

Hanya Ada Penyesalan Ketika Racun Oplosan Kuasai Tubuh

Oleh
MADINA NUSRAT/HARRY SUSILO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/SXL3PZoR0ngvO-mJFatemQOxCHU=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F20180418_MIRAS-OPLOSAN_O_web-1.jpg
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Barang bukti berupa minuman keras oplosan ditunjukkan kepada wartawan saat saat rilis pengungkapan di halaman Polres Jakarta Selatan, Rabu (11/4). Kasus miras oplosan ini telah menewaskan puluhan warga di wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Penyesalan hanya tinggal penyesalan, ketika kenikmatan menyesap minuman oplosan itu harus dibayar dengan hilangnya penglihatan hingga nyawa. Alih-alih memperoleh sensasi mabuk, malah kepanasan dan kesakitan yang dirasakan saat metanol yang terkandung dalam minuman itu mulai mengalir dalam jaringan darah, masuk ke organ bagian dalam, hingga otak.

Surya Ibrahim Aji (23) tak pernah putus berharap agar penglihatannya kembali pulih. Sejak 2015 lalu, setelah dia bersama 8 temannya menikmati minuman oplosan, Aji tak lagi mampu melihat dengan jelas. Secara fisik, matanya tak mengalami kerusakan apa pun. Namun metanol dalam minuman oplosan yang dinikmatinya itu telah merusak saraf penglihatan yang ada di otaknya.

Editor:
Bagikan