logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊMenyiasati Defisit Energi di...
Iklan

Menyiasati Defisit Energi di Maraton Ultra

Oleh
Yunas Santhani Azis
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5TMIxbVP408ms98MM1_1Dsv_MhA=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F04%2F20180405_ENGLISH-TAMBORA_A_web.jpg
KOMPAS/WAWAN H PRABOWO

Pelari Matheos Berhitu (kiri) meninggalkan dua rivalnya Oktavianus Quaasalmy (kanan) dan William (tengah) dalam lomba lari maraton ultra Lintas Sumbawa 320K di Desa Gapit, Kecamatan Empang, Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Kamis (5/4/2018). Matheos Berhitu menjadi yang tercepat sampai di kilometer 180 pada pukul 21.28 Wita, disusul oleh Oktavianus Quaasalmy pukul 21.31 Wita dan William pada pukul 21.48 Wita.

Ada dua pertarungan seru kait-mengkait tengah dijalani para peserta lomba maraton ultra Tambora Challenge yang tengah berlangsung. Pertama, perjuangan kasatmata. Kedua, pergulatan tak maujud yang pasti dinilai dahsyat bagi para ilmuwan keolahragaan: ahli gizi, kedokteran, pakar kepelatihan.

Lomba kasatmata jelas berupa upaya para pelari menuntaskan jarak 320 kilometer. Rute itu merentang dari Pototano di ujung barat laut Pulau Sumbawa, menyusuri jalan lintas pulau hingga finis di Doro Ncanga, kaki Gunung Tambora, yang terletak di bagian timur pulau tersebut.

Editor:
Bagikan