logo Kompas.id
UtamaSaat Jazz dan Karungut Bertemu
Iklan

Saat Jazz dan Karungut Bertemu

Oleh
Dionisius Reynaldo Triwibowo
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/j0KG49ucyq91aCJgAj-slmt4aIk=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2F20180325_MUSIK-JAZZ_B_web.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Dwiki Dharmawan, musisi jazz Indonesia, bersama Namue’i Ensamble, grup musik tradisional karungut asal Kalimantan Tengah, berkolaborasi di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Sabtu (24/3/2018). Mereka menyajikan paduan musik modern jazz dengan musik tradisional karungut yang berisi kecapi dua senar dan alat musik tradisional lainnya dalam rangkaian acara peringatan 100 tahun Tjilik Riwut, pahlawan nasional asal Kalimantan Tengah.

Musik tak hanya soal nada, lirik, dan iringan instrumen. Musik juga merupakan alat ketahanan budaya. Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Dwiki Dharmawan membuktikan itu dengan mengolaborasikan jazz dengan karungut, musik asli Kalimantan Tengah.

Sabtu (24) siang, cucu-cucu Tjilik Riwut, pahlawan nasional asal Kalimantan Tengah, menggelar workshop musik dan budaya di Aula Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah. Kegiatan itu merupakan rangkaian dari peringatan 100 tahun Tjilik Riwut yang jatuh pada 2 Februari lalu.

Editor:
Bagikan