JAKARTA, KOMPAS -- Berbagai bentuk ketegangan dan kekerasan yang muncul belakangan ini karena politisasi identitas berbasis agama maupun etnik tidak hanya menimbulkan kerisauan di masyarakat, tetapi secara nyata telah menempatkan perempuan dalam posisi semakin rentan mengalami kekerasan berbasis jender.
Situasi ini seharusnya bisa dihentikan oleh perempuan. Perempuan bisa hadir sebagai pembawa solusi. Mereka dapat mencegah situasi tersebut semakin memburuk dengan bersatu menyuarakan pentingnya perdamaian dan bersatu melawan semua bentuk kekerasan, diskriminasi dan pembodohan.