logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊSebatik Masih Jadi Rute...
Iklan

Sebatik Masih Jadi Rute Favorit, Apa yang Mesti Dibenahi?

Oleh
LUKAS ADI PRASETYA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/5--sQRcFyNdgsssZ4q3VVbB9Tgc=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F03%2F20180304_SABU_A_web.jpg
Kompas/Lukas Adi Prasetya

Suasana di Dermaga Somel, Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Sabtu (3/3). Sebatik masih menjadi rute favorit penyelundupan sabu dari Tawau, Malaysia. Penyelundup membawa sabu dengan menumpang speedboat. Dari Tawau ke Sebatik, memakai speedboat hanya memakan waktu 10-15 menit.

Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, teras depan negara ini, masih menjadi rute favorit penyelundupan sabu dari Tawau, Malaysia. Apa yang mesti dibenahi, ketika kita (mungkin) tak bisa terlalu berharap pada Pemerintah Malaysia?

Sebatik, pulau yang dimiliki oleh dua negara, Indonesia dan Malaysia, ini luasnya hanya 114 km persegi. Berdiri di ujung pulau, gedung-gedung di Kota Tawau, Sabah, terlihat di seberang, hanya berjarak 8-9 km. Jarak yang amat sangat dekat, bagi para penyelundup.

Editor:
Bagikan