Tak Cukup E-Dagang, Industri Ditantang Beralih ke "Digital Commerce"
JAKARTA, KOMPAS-- Baru saja beralih dari sistem perdagangan konvensional ke sistem e-dagang (e-commerce), kini industri harus bersiap dengan tantangan baru, yaitu digital commerce. Kemajuan teknologi yang pesat dan kebiasaan konsumen yang cepat berubah membuat industri dituntut untuk bisa menyesuaikannya. Jika tidak, industri pun bisa kehilangan pasar potensial yang diharapkan.
Digital commerce adalah sistem dagang yang memanfaatkan beragam media teknologi untuk menarik konsumen dengan memanfaatkan data konsumen itu sendiri. Misalnya, seperti yang sudah diterapkan oleh butik Ralph Lauren di Manhattan, Amerika Serikat. Butik ini memiliki ruang ganti interaktif yang mampu mengenali barang yang dibawa oleh konsumen dengan memanfaatkan teknologi identifikasi frekuensi radio (RFID).