Iklan
Media Cetak Jadi Penjernih Hoaks
JAKARTA, KOMPAS — Media cetak harus dapat beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital jika tidak ingin tergilas pesaing di era disrupsi ini. Industri media cetak masih tetap dibutuhkan sebagai verifikator di tengah tsunami informasi. Namun agar tetap bisa bertahan, perusahaan harus mampu membangun kedekatan dengan pembacanya dalam upaya membangun kapabilitas pasar digital.
J Johny Natu Prihanto memaparkan hal itu dalam disertasinya berjudul ”Strategi Membangun Keikutsertaan Pelanggan melalui Pendekatan Kapabilitas Dinamik: Studi Mengenai Transformasi Digital Berkelanjutan Industri Media Cetak di Indonesia”. Ia mempertahankan disertasinya dalam sidang terbuka promosi doktor di Universitas Bina Nusantara, Kamis (22/2) di Jakarta.