Iklan
Perawatan Bahasa Daerah Bertumpu pada Generasi Milenial
JAKARTA, KOMPAS - Keberadaan bahasa daerah kian terancam karena kesadaran orang tua untuk menurunkannya kepada anak masih kurang. Padahal, bahasa daerah tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi, tetapi juga pengenalan jati diri. Penutur muda pun menjadi target pemulihan bahasa daerah di tahap awal dunia pendidikan.
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dadang Sunendar mengatakan, setiap tahun selalu ada penurunan status atau ancaman kepunahan dari 652 bahasa daerah di Indonesia. Salah satu penyebab terbesarnya adalah penyusutan jumlah penutur bahasa daerah di masyarakat.