logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊCerita tentang Sate Tahu dari ...
Iklan

Cerita tentang Sate Tahu dari Nganjuk

Oleh
dody wisnu pribadi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/hN6Xm0DTP2x0dnw4jSK7i0N71-8=/1024x768/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F02%2F20180207_143529.jpg
Kompas/dody wisnu pribadi

Anik (28), warga Begadung, Nganjuk, baru saja memulai lapak kaki lima sate tahu, jenis jajanan mulai dikenal dan laris di Nganjuk. Sehari ia bisa menjual 200 tusuk sate, Rp 5.000 per 10 tusuk, sehingga mendapat penghasilan kotor Rp 200.000.

Tersebutlah cerita, pesta perkawinan putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu dengan Muhammad Boby Afif Nasution, pada November 2017 di Solo. Salah satu menu makanan yang disuguhkan ke tamu yang hadir dalam pesta pernikahan Kahiyang-Bobby adalah sate kere. Sate ini terbuat dari tempe, tempe gembus atau ampas tahu, dan digabung dengan jeroan.

Anik (28), ibu satu anak, warga Kelurahan Begadung, Nganjuk, ini semula mendengarkan cerita soal menu makanan dalam pesta pernikahan putri Presiden Jokowi ini sambil lalu di televisi. Sebulan terakhir dia baru menyadari, menu makanan sejenis sate kere ini populer di Nganjuk tapi dengan nama lain, sate tahu.

Editor:
Bagikan