logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPengubahan Fungsi Hutan...
Iklan

Pengubahan Fungsi Hutan Perparah Gizi Buruk di Asmat

Oleh
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/jlGvFfkDXopuCN_SyxVGy55BHvw=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F01%2F20180116_ENGLISH-PUSKESMAS_A_web.jpg
Kompas/Wisnu Widiantoro

Petugas Puskesmas Agats menyuntikkan vaksin campak kepada seorang anak saat program pelayanan di rumah-rumah warga di Kampung Ewer, Distrik Bismam, Kabupaten Asmat, Papua, Selasa (16/1). Mereka juga memberikan makanan tambahan bagi anak yang kurang gizi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pengubahan fungsi hutan menjadi sawah dan perkebunan dinilai dapat memperparah gizi buruk di Papua. Ekspansi industri menyebabkan masyarakat kesulitan mendapatkan bahan pangan lokal. Budaya makan makanan bergizi dengan bahan pangan lokal pun semakin memudar.

Tokoh agama di Papua, Pastor John Djonga, saat dihubungi dari Jakarta, Kamis (18/1), mengatakan, kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, bukan satu-satunya tragedi kesehatan di sana. Sepanjang Mei-Desember 2017, sebanyak 68 orang di Distrik Saminage, Kabupaten Yahukimo, meninggal akibat gizi buruk. Pada November 2017, sebanyak 41 bayi di Kabupaten Paniai pun meninggal karena gizi buruk.

Editor:
Bagikan