Iklan
Mereka yang Kukuh Menolak Bandara
Rumah Agus Orbani (50) berangsur-angsur sepi. Dua ekskavator yang sebelumnya beroperasi di sekitar rumah itu sudah pergi. Begitu pula puluhan aparat gabungan sejumlah instansi, termasuk kepolisian dan TNI, yang beberapa saat lalu memenuhi tempat tersebut. Tinggal beberapa warga yang masih duduk-duduk di halaman rumah sederhana itu.
Begitu keluar dari rumahnya, Agus menatap nanar pohon-pohon kelapa yang porak-poranda dihajar ekskavator. Batang-batang pohon itu rebah di tanah, daun-daunnya koyak, dan buahnya menggelinding ke mana-mana. Jalanan tanah sekitar rumahnya juga rusak parah dan berlubang di sana-sini setelah dilalui ekskavator.