Tingkat Hunian Hotel di Lombok Menurun
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F11%2F489799_getattachmentb869e25e-31fb-47de-95f8-877a7140b504481203.jpg){kind=logo}
Kepulan abu vulkanik Gunung Agung setinggi 3.000 meter terlihat jelas di Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem, Bali, Minggu, pukul 14.30 Wita. Ini merupakan erupsi magmatik lanjutan pada Sabtu (25/11) pukul 17.30 Wita. Hujan abu pun dirasakan hingga ke Kabupaten Gianyar sekitar 30 kilometer dari kawah gunung. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status Siaga.
MATARAM, KOMPAS — Aktivitas vulkanik Gunung Agung, Bali, yang merambat pada pembatalan dan penundaan penerbangan mulai berimbas pada tingkat okupansi hotel-hotel di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
”Dalam kondisi normal, seperti pada November tahun lalu, misalnya tingkat hunian hotel di Kota Mataram dan Resor Wisata Senggigi, Lombok Barat, rata-rata 65 persen. Tetapi, karena situasi saat ini, tingkat hunian menjadi 30-40 persen,” kata Hadi Faesal, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB, Kamis (30/11) di Mataram, Lombok.