logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊPetani Tebu Terpukul...
Iklan

Petani Tebu Terpukul Intervensi Pemerintah

Oleh
Agnes Swetta Pandia dan Iqbal Basyari
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/QYwT1-jjhOLFgZxK5R2-HSa8iRw=/1024x682/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F09%2F20170514WEN6.jpg
Kompas/P Raditya Mahendra Yasa

Pekerja mengangkut tebu untuk dibawa ke pabrik gula di Desa Megawon, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Minggu (14/5). Produksi gula dalam negeri sampai saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi gula di Indonesia yang diperkirakan mencapai 3,5 juta ton.

SURABAYA, KOMPAS β€” Kondisi budidaya tebu di Tanah Air dirundung kelabu. Dalam kondisi yang kurang kondusif dan rendahnya produktivitas petani tebu di Indonesia, sejumlah aturan telah mengebiri aktivitas mereka.

Intervensi dan aturan yang dibuat, antara lain penetapan harga eceran tertinggi, pajak pertambahan nilai, dan pajak penghasilan membuat keuntungan petani tebu terus menurun. Kondisi itu dirasakan petani sejak pemberlakuan harga eceran tertinggi (HET) gula kristal putih dilakukan pada awal tahun sebesar Rp 12.500. Sejak saat itu petani tebu mengaku mulai merana.

Editor:
Bagikan