logo Kompas.id
β€Ί
Utamaβ€ΊKampung Bena, Ngada, Masa Lalu...
Iklan

Kampung Bena, Ngada, Masa Lalu yang Menghidupi Masa Kini

Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH & KRIS R MADA
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XvY2sLvAwl0Ac3bg4ALDhQBL2Q8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F10%2F478145_getattachment37b3becc-2642-4c61-8d3d-af9778d62d2c469533.jpg
KOMPAS/Adrian Fajriansyah

Warga bersiap ke kebun di Kampung Bena di Kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur, Selasa (15/8). Kampung Bena merupakan kampung megalitikum yang masih tersisa di Flores. Hingga sekarang, penduduknya masih menjaga kelestarian kampung yang kini jadi destinasi wisata andalan di sana.

DENGAN sarung menutupi tubuh bagian atasnya, Petrus Wali (80) menahan dingin di lereng Gunung Ine Rie. Pria itu punya kegiatan rutin setiap pagi, berdagang kulit kayu manis di Kampung Adat Bena, Ngada, Nusa Tenggara Timur.

Petrus adalah salah seorang warga yang secara turun-temurun tinggal di Bena. Tempat lahir, besar, dan bermukim Petrus itu adalah salah satu kampung tertua di Pulau Flores. ”Saya lupa keturunan ke berapa. Nenek moyang kami sudah tinggal di sini sejak beratus tahun lalu,” katanya.

Editor:
Bagikan