logo Kompas.id
โ€บ
Utamaโ€บMeninggalnya Siswi SMP di...
Iklan

Meninggalnya Siswi SMP di Bantul Bukan karena Imunisasi MR

Oleh
Haris Firdaus
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/CsvHcgU00piOZU4W5adWoKJNEss=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F09%2FIMG_9115.jpg
Kompas/Haris Firdaus

Ketua Komite Verifikasi Nasional Eliminasi Campak dan Pengendalian Rubella, Elisabeth Siti Herini; Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta Pembajun Setyaningastutie, dan Ketua Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi DIY Mei Neni Sitaresmi (kiri ke kanan) hadir dalam konferensi pers tentang evaluasi program imunisasi campak-rubela di DIY, Kamis (14/9), di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

YOGYAKARTA, KOMPAS โ€” Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi Daerah Istimewa Yogyakarta merilis hasil kajian terkait meninggalnya seorang siswi SMP di Kabupaten Bantul, DIY, setelah mendapat imunisasi campak-rubela. Berdasarkan hasil kajian itu, meninggalnya siswi tersebut bukan karena pemberian vaksin campak-rubela.

โ€Setelah mengkaji secara mendalam, kami menyimpulkan meninggalnya siswi itu tidak berhubungan dengan vaksin MR (measles-rubela),โ€ kata Ketua Komite Daerah Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi Daerah Istimewa Yogyakarta (Komda PP KIPI DIY) Mei Neni Sitaresmi dalam konferensi pers, Kamis (14/9) sore, di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Editor:
Bagikan