Iklan
Per Bulan, 20 Kilogram Merkuri Cemari Sungai Waipamali
MAKASSAR, KOMPAS β Pengolahan emas hasil tambang liar menggunakan merkuri dan sianida di Pulau Buru, Maluku, menjadi penyebab utama pencemaran Teluk Kayeli. Temuan tim peneliti dari Universitas Pattimura, Agustus lalu di Gunung Nona, dalam satu bulan diperkirakan sebanyak 20 kilogram merkuri mencemari Sungai Waipamali yang bermuara di Teluk Kayeli.
Padahal, penggunaan merkuri untuk penambangan di Gunung Nona diperkirakan lebih sedikit daripada di Gunung Botak dan Gogorea. Di Gunung Nona diperkirakan ada sekitar 4.000 petambang emas liar. Adapun petambang emas liar di Gunung Botak diperkirakan yang terbanyak. Sekitar 20.000 petambang pernah beraktivitas di areal seluas lebih kurang 500 hektar itu.