Sindrom Brugada, Nyaris Tanpa Gejala Langsung Mematikan
Pada hari kedua Lebaran, kita dikejutkan dengan kematian seorang dokter yang sedang bertugas jaga di rumah sakit. Ia diduga menderita Sindrom Brugada.
Penyakit ini tidak terlalu populer. Namun diam-diam, angka kejadian di Asia Tenggara cukup tinggi di dunia. Sindrom Brugada adalah gangguan genetik yang ditandai dengan abnormalitas elektrokardiogram (EKG) yang meningkatkan risiko kematian mendadak. Nama gangguan itu diambil dari para ahli jantung Spanyol, yakni Pedro Brugada, Josep Brugada, dan Ramon Brugada, yang melakukan penelitian terkait hal itu.
Di sejumlah wilayah Asia, seperti di Filipina, Thailand, dan Jepang, gangguan ini menjadi penyebab utama kematian pada pria dewasa muda tanpa ada penyakit jantung. Peristiwa itu disebut Lai Tai (Thailand), Bangungot (Filipina), dan Pokkuri (Jepang).