logo Kompas.id
›
Utama›Kompor Tenaga Surya, Cuma...
Iklan

Kompor Tenaga Surya, Cuma Numpang Lewat

Oleh
Chris Pudjiastuti
· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/7GX8Omes9krGiAVlCBGfU89Y5FM=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/http%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2017%2F05%2FSUBIANTO1.jpg
Kompas/Djoko Puornomo

Subianto Sutopo dan reflektor dalam bentuk payung yang bisa berfungsi sebagai kompor panas matahari, Jumat (18/5/1979).

Didorong pemikiran bahwa minyak bumi semakin habis, Subianto Sutopo (29 tahun) asal Solo, Jawa Tengah, menciptakan alat pemanas yang sepenuhnya memanfaatkan sinar matahari. Alat yang diciptakan selama tiga bulan itu digunakan untuk membantu para ibu memasak.

Kompor tenaga surya itu hanya terdiri dari komponen penyangga reflektor dari kayu jati. Di sumbu reflektor yang berlapis kertas timah terdapat pipa yang melepaskan sinar matahari. Sinar matahari itu terserap secara sentral. Biaya untuk membuatnya  Rp 12.000. Sayangnya, kompor itu hanya dapat digunakan bila matahari bersinar penuh dan harus digerak-gerakkan mengikuti perputaran panas matahari.

Editor:
Bagikan