Nobel Kimia untuk Ilmuwan dan Kecerdasan Buatan
Nobel Kimia diberikan kepada tiga ilmuwan yang menemukan cara merancang protein dengan bantuan kecerdasan buatan.
Penghargaan Nobel bidang kimia tahun 2024 itu diberikan kepada tiga ilmuwan yang menemukan cara mengurai dan merancang protein baru. Lebih dari substansi temuan ini yang memiliki implikasi penting untuk menciptakan obat-obatan dan material, untuk pertama kalinya, dan kemungkinan bukan yang terakhir, temuan baru kini dimungkinkan melalui teknologi kecerdasan buatan dan hal itu bisa diganjar Nobel.
David Baker (62), ahli biokimia dari University of Washington di Seattle, mendapat penghargaan karena karyanya tentang desain protein komputasional yang didukung oleh akal imitasi atau kecerdasan buatan (Al). Ia menciptakan program komputer bernama Rosetta yang membantu menganalisis informasi tentang protein yang ada dalam basis data komprehensif untuk membangun protein baru yang tidak ada di alam.