Sosok
Karisma Evi Tiarani, Tertantang Menembus Limit
Sprinter Karisma Evi Tiarani selalu penasaran menembus batasan dirinya. Pemecahan rekor demi rekor tak membuatnya puas.
![Sprinter Indonesia, Karisma Evi Tiarani, melakukan selebrasi setelah berhasil finis di urutan kedua dalam final nomor 100 meter T63 putri Paralimpiade Paris 2024 di Stadion Stade de France, Paris, Perancis, Sabtu (7/9/2024). Evi meraih medali perak dengan catatan waktu 14,26 detik.](https://assetd.kompas.id/XpO435-IrSVAA2eT_ag3-se34E4=/1024x683/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F09%2F08%2F19371346-9852-4cd1-ac8f-65bb28778739_jpg.jpg)
Sprinter Indonesia, Karisma Evi Tiarani, melakukan selebrasi setelah berhasil finis di urutan kedua dalam final nomor 100 meter T63 putri Paralimpiade Paris 2024 di Stadion Stade de France, Paris, Perancis, Sabtu (7/9/2024). Evi meraih medali perak dengan catatan waktu 14,26 detik.
Sprinter Karisma Evi Tiarani tidak pernah menyangka akan meraih medali perak di Paralimpiade Paris 2024. Saingannya adalah trio ”ratu” Italia yang menguasai nomor 100 meter putri klasifikasi T63 (memakai kaki palsu), yaitu Ambra Sabatini, Martina Caironi, dan Monica Grazziana Contrafatto.
Di luar dugaan, dalam babak final lari 100 meter putri klasifikasi T63, Sabtu (7/9/2024), Sabatini yang hampir pasti meraih emas terjatuh hanya beberapa meter dari finis. Contrafatto yang berlari di sebelah Sabatini ikut jatuh karena tidak sempat menghindar. Jadilah Evi meraih perak dan Caironi mendapat emas. Jika tidak ada insiden itu, kemungkinan Sabatini mendapat emas, Contrafatto atau Caironi perak, dan Evi maksimal meraih perunggu atau finis di peringkat keempat tanpa medali.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 16 dengan judul "Menembus Limit".
Baca Epaper Kompas