Sosok Inspiratif
Burhanudin, Kemenangan Sederhana ”Penjaga” Terluar Indonesia
Keberadaan pelestari penyu tak disadari banyak orang, tetapi perjuangannya berdampak bagi sekitar.
![Pengusaha roti sekaligus pelestari penyu, Burhanudin (46), saat ditemui di lokasi konservasi Pantai Teluk Sadang, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (26/7/2024).](https://assetd.kompas.id/U5UD65BHzrDQeYrsIhmkcQlSpdY=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F08%2F19%2F22d552dc-4e5e-4505-b7b3-4c0172b57e81_jpg.jpg)
Pengusaha roti sekaligus pelestari penyu, Burhanudin (46), saat ditemui di lokasi konservasi Pantai Teluk Sadang, Kepulauan Anambas, Kepulauan Riau, Jumat (26/7/2024).
Penggagas kelompok Penyu Jemaja Lestari, Burhanudin (46), selalu membawa misi pelestarian guna memperjuangkan keselamatan dan kehidupan induk serta anak penyu. Kemenangannya sederhana, yaitu ketika hewan-hewan laut itu dapat hidup bebas, jauh dari tangan-tangan nakal manusia. Meski banyak rintangan, Burhanudin tangguh menjalankan perannya sebagai penjaga garda terluar Indonesia.
Terik panas matahari seakan tak dirasakan Burhanudin. Ia rela mendorong perahu bermotornya menjemput wisatawan yang tak bisa mencapai bibir pantai. Banyaknya terumbu karang memaksa perahu berhenti di tengah laut agar tak merusak biota serta keragaman hayati di tepi Pantai Teluk Sadang, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, itu.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 16 dengan judul "Pelindung Penyu di Pulau Terluar ".
Baca Epaper Kompas