logo Kompas.id
โ€บ
Tokohโ€บParadoks Kudu-kudu
Iklan

Paradoks Kudu-kudu

Wartawan, dalam soal demokrasi, termasuk pilkada, lanjut Sujiwo, harus berani terus bertanya.

Oleh
TRI AGUNG KRISTANTO
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/uU_B4vTvfn9GqxmRUn_I7MzlW5A=/1024x720/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F30%2Ff5d19823-264f-4dd1-af80-a2049371a204_jpeg.jpeg

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kiri) berbincang dengan budayawan Sujiwo Tejo saat Sarasehan Satu Abad NU di Jakarta, Senin (30/1/2023). Momentum satu abad Nahdlatul Ulama yang jatuh pada 7 Februari 2023, dimanfaatkan berbagai kalangan untuk menggelar beragam acara menyambut satu abad ormas Islam terbesar di Tanah Air itu.

Berkunjung ke Bengkulu, Kamis (2/5/2024) lalu, budayawan Sujiwo Tejo menemukan paradoks dalam โ€sebongkahโ€ makanan yang disantapnya sebagai makan siang. Di sebuah restoran pinggir pantai, seniman multitalenta itu menikmati sajian ikan kudu-kudu goreng, yang diakui baru pertama kali ditemukan. Daging box fish yang lembut, dalam balutan telur asin sungguh memesona lidah Sujiwo, yang juga dikenal sebagai dalang dan pelakon.

Editor:
DAHONO FITRIANTO
Bagikan