Anak Muda Menjaga Budaya Kemiren
Tidak semua anak muda peduli pada seni tradisi dan adat budaya. Namun, di tangan anak-anak muda Desa Kemiren, Banyuwangi, teknologi digital dipakai untuk ”menyelamatkan” seni tradisi agar tidak punah termakan zaman.
Adalah Edy dan Fikri, dua tokoh generasi muda di Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Mereka menjadi motor penggerak keterlibatan anak-anak muda Kemiren dalam pelestarian seni budaya. Edy adalah Daya Desa, sedangkan Fikri adalah Daya Warga. Keduanya diberi amanah oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjadi penggerak budaya di desanya sejak tahun 2021.
Daya Desa dan Daya Warga adalah penggerak pemajuan kebudayaan di desa pada level desa dan warga. Pada tahun pertama, keduanya bertugas memetakan seni budaya potensial di desanya. Saat itu terpilih seni angklung paglak Kemiren. Angklung paglak adalah musik sejenis angklung yang dimainkan di atas gubuk bambu setinggi 3-4 meter.