Berkat ”Folker” Lukas, Tembok Bicara di Kampung Bulak Miring
Di Kampung Bulak Miring yang padat, Folker Lukas Adi Wijoyo menyulap tembok kumuh jadi berwarna dan hidup.
Di Kampung Bulak Miring yang padat, Lukas Adi Wijoyo alias Folker memercikkan seni di hati penghuninya. Tembok kumuh ia sulap jadi kanvas mural atau grafiti. Ia tularkan keterampilan itu pada semua orang yang mau menerimanya. Kini, beberapa sudut Bulak Miring jadi hidup. Tak lagi tampak nelangsa.
Salah satunya tembok samping Basic Studio milik Folker. Tembok sepanjang sekitar 6 meter yang mepet dengan jalan kampung itu penuh coretan grafiti dengan warna mencolok khas seni modern: merah, oranye, biru, hijau, coklat, dan ungu. Di seberangnya, karya-karya grafiti dan mural menghiasi tembok lapangan parkir mobil, juga dengan warna-warna yang membetot mata. Dinding-dinding itu seolah berbicara soal kreativitas kampung tersebut.