SOSOK
Cak Wito, Pemain Ludruk Terakhir
Cak Wito adalah satu-satunya pemain ludruk profesional yang tersisa di Kota Malang. Teman-temannya sudah berpulang. Sejak 2000 sepi tanggapan ludruk, sementara tuntutan kebutuhan hidup tak pernah libur.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F06%2F01%2F5192bcd3-38a7-4b0c-8865-3d703d90e5c9_jpg.jpg)
YP Suwito Herry Sasmito alias Cak Wito saat ditemui di rumahnya, di Sawojajar, Malang, Jawa Timur, pada pertengahan Mei lalu.
Di teras rumah di Sawojajar, Malang, sebuah mesin jahit tertutup tumpukan kain coklat. Terdengar deru sepeda motor yang kemudian berhenti di samping mesin jahit itu. Seorang kakek turun dari sepeda motor bersama cucunya.
“Ini baru pulang jemput cucu dari sekolah,” katanya ramah sembari mempersilakan tamunya duduk. Dia lalu meminta dibuatkan kopi dan duduk di kursi menghadap jalan. ”Ini singgasana saya,” ujarnya lalu terkekeh, Selasa (16/05/2023).
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 16 dengan judul "YP Suwito Herry Sasmito, Pemain Ludruk Terakhir".
Baca Epaper Kompas