SOSOK
Kasih untuk Mereka yang Tak Diinginkan
Nur Miftahul Jannah membuktikan bahwa membantu sesama tidak perlu menjadi kaya. Dan menjadi baik, tidak perlu manusia luar biasa.
![Nur Miftahul Jannah, pendiri Yayasan Kisah Nyata dan Jeritan Hati di Kota Malang, Jawa Timur.](https://assetd.kompas.id/HsVO8qiotA9XBoOZtCEdFSx_5hQ=/1024x1537/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F03%2F20%2F40f54e74-b003-4163-88aa-09427eae225f_jpg.jpg)
Nur Miftahul Jannah, pendiri Yayasan Kisah Nyata dan Jeritan Hati di Kota Malang, Jawa Timur.
Membantu sesama tak perlu menjadi kaya. Dan menjadi baik, tak perlu manusia luar biasa. Demikian prinsip yang mewakili sosok Nur Miftahul Jannah (40), sosok ibu asuh bagi sekitar 70 anak panti asuhan dan 30-an lansia di Kota Malang, Jawa Timur.
Dia lulusan sekolah dasar, pernah jadi tenaga kerja wanita (TKW) selama 13 tahun, dan mengalami hidup tak mudah sejak kecil. Namun, semua itu membentuknya menjadi perempuan biasa dengan cinta luar biasa.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 16 dengan judul "Kasih untuk Mereka yang Tak Diinginkan".
Baca Epaper Kompas