Sosok
Kuat, Edukasi dari Kolong Jembatan
Jembatan Edukasi Siluk berjalan tenang hingga pada November 2017, permukaan Sungai Oyo yang naik begitu cepat memporak-porandakannya dalam dua jam saja. Tak patah arang, Kuat melanjutkan gerakannya dengan cakrawala baru.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F01%2F04%2F7de7b6e7-2e26-472c-ae2a-1af850e9888e_jpg.jpg)
Kuat
Didorong keresahannya, Kuat (44) membersihkan sampah yang menggunung di bantaran. Tak berhenti, ia rela merogoh kocek demi memfasilitasi kreativitas warga lewat Jembatan Edukasi Siluk. Sempat diterjang luapan sungai, ajang aktualisasi diri itu bangkit lagi hingga mewadahi anak-anak muda untuk berpameran.
Kuat menunjukkan perpustakaannya dengan koleksi sekitar 3.500 buku. Taman Bacaan Jembatan Edukasi Siluk, demikian tulisan yang tertera di ruang selebar 2 meter dan panjang 6 meter itu. Buku novel, komik, dan pelajaran SD terisi di rak-rak.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 16 dengan judul "Edukasi dari Kolong Jembatan".
Baca Epaper Kompas