Suryono Mendigitalisasi Kopi Kayu Aro
Suryono, petani kopi Kayu Aro, Jambi, membangun ekosistem komunitas kopi di sana dan memasukkan ke dalam block chain untuk pedagangan adil.
Di kaki Gunung Kerinci pada ketinggian 1.600 meter dari permukaan laut, petani kopi di Kayu Aro, Jambi, boleh membanggakan diri. Kopi arabika mereka sudah mendapat pengakuan indikasi geografis, berarti memiliki ciri khas daerah itu. Kopi hasil kebun Perkumpulan Petani Alam Korintji atau Alko pun mendapat pembeli di Jepang, Eropa, dan Amerika Serikat.
Adalah lima orang muda dari Kecamatan Kayu Aro, Kabupaten Kerinci, sebagai pemula perubahan perilaku petani kopi di sana. Mereka terusik melihat petani mengambil kayu dari hutan Taman Nasional Kerinci Seblat yang tidak jauh dari kampung mereka. Suryono mengajak empat temannya: Erna, Nopal, Kelik, dan Hendra yang dosen di Universitas Negeri Padang, pada tahun 2014 memikirkan cara mengajak petani berhenti mengambil kayu dari taman nasional.