SOSOK
Muhlis Eso Memuseumkan Sisa-sisa Perang
Museum swadaya yang didirikan Muhlis Eso menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi orang. Dia mengumpulkan sisa-sisa Perang Dunia II sebagai bentuk kepedulian terhadap sejarah.
/https%3A%2F%2Finr-production-content-bucket.s3.ap-southeast-1.amazonaws.com%2FINR_PRODUCTION%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F08%2F07%2F1cde143b-b0e2-4a92-8f28-6b42cda073b4_jpg.jpg)
Muhlis Eso, pendiri museum swadaya Perang Dunia II di Morotai, Maluku Utara.
Beragam sisa Perang Dunia II yang terkumpul sejak 30 tahun lalu menghiasi rumah Muhlis Eso (42) di Morotai, Maluku Utara. Selain mendirikan museum swadaya, dia juga menjelaskan berbagai hal seputar perang Sekutu melawan Jepang di pulau terluar itu kepada siapa saja yang ingin mengetahuinya.
Seperempat abad silam, Muhlis membeli cincin emas dari pamannya. Cincin yang berhiaskan logo Universitas Texas A&M itu ternyata milik EV Verlander, seorang tentara Amerika yang berperang di Morotai tahun 1944.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 16 dengan judul "Muhlis Eso Memuseumkan Sisa-sisa Perang".
Baca Epaper Kompas