Sosok
Vinolia Warkidjo Menyambung Harapan Kaum Terpinggirkan
Stigma terhadap waria kerap membuat mereka mengalami diskriminasi. Apalagi jika mengidap HIV/AIDS. Melalui Rumah Singgah Kebaya, Vinolia Wakidjo menyambung harapan kaum terpinggirkan menjemput kehidupan lebih bermakna.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F07%2F25%2Fa03a062e-5e0c-416a-823b-c1a3d10816f2_jpg.jpg)
Pendiri dan Direktur Yayasan Kebaya (Keluarga Besar Waria Yogyakarta) saat ditemui di Rumah Singgah Kebaya, Daerah Istimewa Yogyakarta, Kamis (21/7/2022).
Stigma terhadap transpuan kerap membuat mereka mengalami diskriminasi. Apalagi jika mengidap HIV/AIDS, tekanan akibat stigma itu semakin berlipat. Melalui Rumah Singgah Kebaya (Keluarga Besar Waria Yogyakarta), Vinolia Wakidjo (66), transpuan asal Yogyakarta, menyambung harapan kaum terpinggirkan untuk menjemput kehidupan yang lebih bermakna.
Bangunan satu lantai di gang sempit di Jalan Gowongan Lor, Kota Yogyakarta, menjadi saksi dedikasi Vinolia membantu orang dengan HIV/AIDS (ODHA) dalam 15 tahun terakhir. Rumah dengan lima kamar itu merupakan Rumah Singgah Kebaya yang telah disinggahi ratusan orang dengan HIV/AIDS dari berbagai penjuru Nusantara.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 16 dengan judul "Vinolia Warkidjo Menyambung Harapan Kaum Terpinggirkan".
Baca Epaper Kompas