logo Kompas.id
β€Ί
Tokohβ€ΊMarselus Selu, Penjaga Irama...
Iklan

Marselus Selu, Penjaga Irama Musik Tradisi Ngada

Rasa penasaran Marselus beranjak dari ingin memainkan foy doa menjadi mengetahui cara membuatnya. Berbekal informasi dari orang-orang di kampungnya, ia berjalan kaki sejauh 20 km menuju hutan bambu di puncak bukit.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Marselus Selu (64) menunjukkan alat musik tradisional Ngada yang terbuat dari bambu di Kampung Adat Wogo, Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Rabu (22/6/2022).
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Marselus Selu (64) menunjukkan alat musik tradisional Ngada yang terbuat dari bambu di Kampung Adat Wogo, Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur, Rabu (22/6/2022).

Suara seruling yang ditiup Marselus Selu (64) memecah keheningan Kampung Adat Wogo, Rabu (22/6/2022). Jari-jarinya bergerak lincah menutup dan membuka lubang seruling untuk menghasilkan nada-nada indah. Sudah hampir setengah abad ia setia menjaga irama alat musik tradisi Ngada.

Mengenakan boku (kain penutup kepala) warna merah dan sarung hitam bermotif kuda, Marselus berjalan menyusuri Kampung Wogo di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Puluhan sa’o, rumah adat berbahan bambu dengan atap alang-alang, menambah keeksotisan kampung itu.

Editor:
DAHONO FITRIANTO, ADHITYA RAMADHAN
Bagikan