Marselus Selu, Penjaga Irama Musik Tradisi Ngada
Rasa penasaran Marselus beranjak dari ingin memainkan foy doa menjadi mengetahui cara membuatnya. Berbekal informasi dari orang-orang di kampungnya, ia berjalan kaki sejauh 20 km menuju hutan bambu di puncak bukit.
Suara seruling yang ditiup Marselus Selu (64) memecah keheningan Kampung Adat Wogo, Rabu (22/6/2022). Jari-jarinya bergerak lincah menutup dan membuka lubang seruling untuk menghasilkan nada-nada indah. Sudah hampir setengah abad ia setia menjaga irama alat musik tradisi Ngada.
Mengenakan boku (kain penutup kepala) warna merah dan sarung hitam bermotif kuda, Marselus berjalan menyusuri Kampung Wogo di Desa Ratogesa, Kecamatan Golewa, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Puluhan saβo, rumah adat berbahan bambu dengan atap alang-alang, menambah keeksotisan kampung itu.