FIGUR
Iksan Menyalakan Tanda Bahaya
Bagi Iksan, sejarah sudah membuktikan, musik tak sekadar hiburan. Meski sekilas musik tampak seperti tempat untuk bersenang-senang.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fe276fc1e-1f1b-41ae-9362-1b7c325d9b37_jpg.jpg)
Pemusik, Iksan Skuter
Musik, bagi Iksan Skuter (39), tak sekadar medium untuk bersenang-senang. Selama 21 tahun perjalanannya di dunia musik, Iksan tak pernah berhenti untuk lantang mengingatkan betapa bahaya dan mengerikannya keserakahan. Melalui musiknya, Iksan terus menyuarakan betapa situasi tidak sedang baik-baik saja.
Tiga puluh tahun lalu, Mohammad Iksan yang kini menyandang nama panggung Iksan Skuter alias Seniman Kurang Terkenal itu barangkali hanya bocah yang doyan melahap lagu-lagu Iwan Fals, juga Frankie Sahilatua.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Iksan Menyalakan Tanda Bahaya".
Baca Epaper Kompas