logo Kompas.id
TokohIksan Menyalakan Tanda Bahaya
Iklan

FIGUR

Iksan Menyalakan Tanda Bahaya

Bagi Iksan, sejarah sudah membuktikan, musik tak sekadar hiburan. Meski sekilas musik tampak seperti tempat untuk bersenang-senang.

Oleh
Dwi As Setianingsih
· 1 menit baca
https://assetd.kompas.id/-PdFonBzaxg5Z832R96195MiVMY=/1024x573/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F03%2Fe276fc1e-1f1b-41ae-9362-1b7c325d9b37_jpg.jpg
Kompas/Bahana Patria Gupta

Pemusik, Iksan Skuter

Musik, bagi Iksan Skuter (39), tak sekadar medium untuk bersenang-senang. Selama 21 tahun perjalanannya di dunia musik, Iksan tak pernah berhenti untuk lantang mengingatkan betapa bahaya dan mengerikannya keserakahan. Melalui musiknya, Iksan terus menyuarakan betapa situasi tidak sedang baik-baik saja.

Tiga puluh tahun lalu, Mohammad Iksan yang kini menyandang nama panggung Iksan Skuter alias Seniman Kurang Terkenal itu barangkali hanya bocah yang doyan melahap lagu-lagu Iwan Fals, juga Frankie Sahilatua.

Editor:
sariefebriane
Bagikan

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 0 dengan judul "Iksan Menyalakan Tanda Bahaya".

Baca Epaper Kompas
Terjadi galat saat memproses permintaan.
Artikel Terkait
Belum ada artikel
Iklan