logo Kompas.id
β€Ί
Kajian Dataβ€ΊEnergi, Kekuatan Politik...
Iklan

Energi, Kekuatan Politik Internasional Rusia

Potensi energi yang dimiliki Rusia menjadi "soft power" untuk melawan sanksi yang diberikan negara-negara NATO. Menghentikan eskalasi peperangan penting dilakukan untuk menghindari krisis energi di Eropa.

Oleh
Budiawan Sidik A
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/58F4MXXj_VnO0oHiMH4bcAf1_N8=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F03%2F04%2F2372915a-7a15-4406-9d2a-f3e7f2f306b8_jpg.jpg

Invasi Rusia ke Ukraina menjadi ajang untuk menguji hubungan politik internasional sejumlah negara yang berbasis pada mata rantai perdagangan komoditas minyak dan gas alam. Embargo ekonomi yang disanksikan sejumlah negara sekutu Amerika Serikat kepada Rusia menyebabkan terjadinya fenomena kenaikan harga minyak dunia di sejumlah negara.

Rusia sebagai salah satu negara produsen energi fosil terbesar di dunia dapat menggunakan soft power energinya untuk melawan balik sanksi ekonomi tersebut. Negara-negara NATO di kawasan Eropa yang menyetujui sanksi itu kemungkinan besar akan merasakan kelangkaan energi di negaranya. Rusia menempatkan energi sebagai salah satu kekuatan geopolitiknya.

Editor:
MATHIAS TOTO SURYANINGTYAS
Bagikan