Investasi
Geliat Kaum Muda Berinvestasi
Antusias investasi masyarakat semakin meningkat dengan dominasi investor Milenial dan generasi Z. Meski demikian, literasi keuangan investor muda tetap perlu ditingkatkan demi menjamin keamanan berinvestasi.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2019%2F09%2F18%2F4b3a3c52-966c-4be2-b8e6-b9ff45fc0261_jpg.jpg)
Penawaran investasi Surat Berharga Negara (SBR) 008 di laman perusahaan rintisan bidang teknologi, Investree, di Jakarta (18/9/2019). SBN ritel yang ditawarkan secara online melalui perusahaan teknologi finansial (tekfin), perusahaan efek, dan perbankan mampu menggenjot perolehan dana investasi dari investor milenial.
Iklim investasi masyarakat di Indonesia kian bertumbuh sekalipun diterjang pandemi Covid-19. Melalui kondisi pandemi, masyarakat justru disadarkan akan pentingnya memiliki dana cadangan yang salah satunya disalurkan melalui berbagai macam jenis investasi.
Lembaga Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI mencatat, jumlah investor saham, reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN) dan pasar modal terus meningkat. Jika dilihat dari tren periode 2018 hingga 19 Oktober 2021, rata-rata penambahan jumlah investor pada keempat instrumen investasi itu berkisar 45 persen sampai 82 persen per tahun.