logo Kompas.id
β€Ί
Kajian Dataβ€ΊDunia Bersiap terhadap Invasi ...
Iklan

Dunia Bersiap terhadap Invasi Rusia di Ukraina

Ketegangan Rusia dan Blok Barat meruncing dengan buntunya upaya diplomasi. Deeskalasi di wilayah Ukraina menjadi opsi untuk meredakan ketegangan hingga perjanjian di antara pihak yang berseteru disepakati.

Oleh
Rangga Eka Sakti
Β· 1 menit baca
Seorang penjaga perbatasan Ukraina berpatroli di perbatasan dengan Rusia tidak jauh dari desa Hoptivka, wilayah Kharkiv, Ukraina, Rabu (2/2/2022) waktu setempat. Krisis Ukraina berawal dari intervensi Rusia yang menolak keinginan negara tetangganya itu bergabung dengan NATO.
AP PHOTO/Evgeniy Maloletka

Seorang penjaga perbatasan Ukraina berpatroli di perbatasan dengan Rusia tidak jauh dari desa Hoptivka, wilayah Kharkiv, Ukraina, Rabu (2/2/2022) waktu setempat. Krisis Ukraina berawal dari intervensi Rusia yang menolak keinginan negara tetangganya itu bergabung dengan NATO.

Alih-alih mereda, ketegangan antara Rusia dan Blok Barat justru meruncing dengan buntunya upaya diplomasi. Dengan lebih dari 130.000 personel pasukan yang mengelilingi perbatasan Ukraina, Rusia bisa melancarkan invasi dalam waktu dekat. Tak ayal, pertemuan Amerika Serikat dan Rusia nanti akan menjadi penentu arah angin eskalasi konflik Rusia-Ukraina ke depan.

Isu situasi di perbatasan yang makin genting muncul ke permukaan setelah Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin berkomunikasi via telepon pada Sabtu lalu. Dalam perbincangan selama satu jam tersebut, Biden menegaskan bahwa invasi Rusia di Ukraina akan berbalas retaliasi dari AS dan sekutunya di Eropa.

Editor:
MATHIAS TOTO SURYANINGTYAS
Bagikan